Menurut dia, KPU harus mempersiapkan secara matang sistem tersebut untuk memastikannya tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan Pilkada 2024.Jakarta (ANTARA) - Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait validitas data dari Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang akan dipakai dalam Pilkada 2024. Menurut dia, KPU harus mempersiapkan secara matang sistem tersebut untuk memastikannya tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan Pilkada 2024. "Kalau bicara tepat atau tidak tepat penggunaan Sirekap, ya apa boleh buat. Senang atau tidak senang sistem yang sudah dibuat dengan anggaran yang begitu besar saat pilpres yang lalu, ya harus dilanjutkan di pilkada," kata Ujang kepada ANTARA di Jakarta, Kamis. Lebih lanjut dia membeberkan bahwa ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian penting bagi KPU ketika ingin menggunakan sistem tersebut. Hal itu menurut Ujang adalah penyajian data yang akurat, penggunaan informasi dan teknologi (IT) yang benar dan sumber daya manusia yang menjalankannya harus berkualitas, sehingga sistem itu benar-benar tidak akan menimbulkan masalah ke depannya.
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2024
(责任编辑:togel singapore)
Muzani: Matahari Pagi bertugas bantu pemerintahan Prabowo
Bola tangan Jawa Barat lolos ke final usai tumbangkan Jateng 32
Tenis meja Jatim berhadapan dengan Bali di final ganda campuran
Besok Minggu, bulu tangkis perorangan PON 2024 dimulai
KSAU: Antariksa adalah masa depan pertahanan Indonesia
Christo dapat dukungan penuh dari Jatim untuk tanding di luar negeri
Perlu pola pikir baru untuk PON yang bebas dari masalah
Sebanyak 114 atlet siap perebutkan tujuh medali emas woodball
Akademisi: Nama baru legislatif bisa diikuti perubahan budaya politik
Eki Febri tutup karier dengan manis, tetap perkasa di empat edisi PON
Ketua DPR: 225 RUU telah jadi UU selama periode 2019
Pelatih takraw Gorontalo wafat di Aceh, sempat dampingi bertanding